Manisnya Permen Tidak Semanis Dampaknya Bagi Tubuh

January 12, 2019

www.kcisradio.com


Siapa yang tidak kenal dengan Hallowen, perayaan yang identik dengan pakaian gelap, berdandan menyeramkan, labu yang diukir membentuk muka, dan berbagai permen manis sebagai hadiah untuk anak-anak oleh orang dewasa. Dari sekian banyak jenis makanan manis yang ada di dunia, mengapa permen menjadi idola disaat Hallowen, ya?

Awalnya permen banyak dijual saat “Sweetest Day” oleh orang Amerika. Apa itu Sweetest Day? Sweetest Day dulu disebut juga Candy Day, dirayakan setiap minggu kedua hari sabtu di Bulan Oktober, dimaknai sebagai hari untuk membalas kebaikan dan menjalin persahabatan antar sesama. Sweet moment banget kan readers? Tapi sebenarnya, tujuan dibalik adanya hari ini adalah supaa penjualan permen melonjak tinggi. Alasan itulah juga yang jadi latar belakang eksisnya permen saat Halloween.

Sebelumnya di tahun 1930-1940an, makanan manis dan ringan seperti kue cookies, kacang, dan buah masih mendominasi di lingkungan anak-anak yang diberikan oleh orang tuanya. Mulai ditahun 1950an, industri permen berusaha untuk menjadi salah satu makanan manis yang eksis di Halloween. Kemudian lambat laun permen lebih banyak dipilih orang tua karena tidak perlu repot membuat dan harga yang lebih murah kalau membeli banyak. Sejalan hal itu, anak anak pun juga suka karena rasa permen yang manis dan membuat ketagihan.

Mengonsumsi makanan manis memang tidak di larang, karena tubuh kita membutuhkan gula untuk menghasilkan energi. Gula yang terkandung di dalam makanan manis akan dipecah menjadi glukosa dan masuk ke aliran darah untuk di kirimkan ke seluruh sel dan jaringan yang membutuhkan “makanan” yang akhirnya menghasilkan energi untuk tubuh. Namun apabila glukosa yang ada di aliran tubuh kebanyakan, maka sisanya akan disimpan di dalam hati dan membentuk lemak. Kalau tubuh kebanyakan lemak? Siap-siap menghadapi obesitas dan penyakit lainnya deh

Oleh karena itu, dalam mengonsumsi makanan manis harus dibatasi, terlebih anak- anak usia 4-6 tahunmaksimal kebutuhan gulanya sebanyak 10% dari total energi yang dikonsumsi atau sebanyak 5-8 sendok teh  gula. Enamel gigi juga ikut terkikis sehingga rawan keropos dan berlubang akibat adanya asam dari hasil reaksi campuran antara gula dan bakteri di dalam mulut. Hal inilah mengapa orang tua suka melarang anak kecil mengonsumsi banyak makanan manis dan menggosok gigi secara teratur.Anak-anak juga rawan obesitas. Makanan manis mengandung kalori yang tinggi sehingga menimbulkan efek cepat kenyang tetapi hanya sebentar. Hal ini bikin kehilangan nafsu makan.

Jadi, sebagai orang tua, atau orang dewasa. Sebaiknya hindari memberi permen yang terlalu banyak ke anak anak. Perlu kesadaran dan kepedulian tentang pentingnya menjaga makanan anak-anak.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images