Yang Dirasa Harus Tetap Dirahasiakan

January 03, 2019

https://i.pinimg.com/564x/8f/a7/4d/8fa74d09854780168987af6aae36c150.jpg
 pinimg.com

Bukannya aku seperti manusia tak normal yang buta akal, bukan juga seperti manusia tak normal yang buta perasaan. Duh, seusiaku, indah rasanya dapat berbagi suka dan duka dengan manusia paling terdekat yang mampu memberikan kenyamanan level tinggi. Sehingga aku berani menyatakan, kalau dunia ini hanya milik kita berdua...
Tak, tak akan aku nodai lagi perasaan lemah wanitaku ini untuk dia yang selalu memberikan senyuman dan kata manis. Cukup sudah kurasakan masa lalu yang indah menurut mereka, tetapi sebenarnya dihujat oleh Sang Maha Kuasa. Tidak, aku tidak menyalahkan masa lalu atau bahkan kamu. Aku akui itu dan aku akui juga itu salahku. Maka, ku putuskan untuk sudahi apa uang dulu seharusnya tidak dimulai, meskipun dulu aku sudah merasakan kenyamanan di sisimu.
Dan kini, aku benar benar sudahi denganmu. Kini ada seseorang yang tak pernah ku sebut di dalam mimpi, tak pernah ku hadirkan dalam khayalan, tak pernah ku bayangkan justru akan hadir di ruang khusus diikui rasa kegalauan. Bukan, bukan galau tentang perasaan merah jambu yang membingungkan, tetapi kegalauan, akankah aku pantas bersamamu. dengan diriku saat ini yang sangat bernilai kurang dibanding dirimu, dibanding sesama wanita yang ada di duniamu. Duniamu dengan duniaku sebenarnya sama, tetapi pengaplikasiannya yang jauh berbeda. Dirimu dengan Istiqomah dan kebaikan hati yang konsisten sejalan dengan kuatnya agama di hidupmu, diriku dengan kebebasan dan tak enak hati yang labil sejalan dengan kebodohan lemahnya agama di hidupku. Sungguh, kita sangat jauh beda. Bukan dirimu yg buruk, tetapi aku yang terlalu mimpi bisa bersejajar denganmu.
Dan aku galau, bagaimana bisa dirimu tetap mau menghubungiku, mengingatkanku untuk terus menambah ilmu di kajian rumahku, dengan tetap menanyakan, kapan ku siap. Hahaha. Aku pun tau itu hanya pertanyaan basa basi yang tidak basi. Tidak terlalu serius tetapi sebenarnya serius. Malu, malu aku setiap ponselku berdering memunculkan kontakmu, diriku tidak bertambah baik sesuai harapanmu.
Ku ingin selalu menyela, tidak, ku tidak akan denganmu. sikapmu bahkan tidak menunjukan akan pasti denganku. tapi kenapa kau selalu membuatku berpikir ulang dua kali, tiga kali, dan terus seperti itu sampai saat ini.
Ya, kini aku hanya bisa menunggu. Sambil merasakan sesak rindu diselimuti ketidakpastian yang menjengkelkan. Ah wanita, kenapa perasaan selalu membuat bisa hidup terasa menyenangkan sekaligus menyebalkan.
Hei kamu. iya kamu. aku lagi nunggu tau. Biarlah apa yang kurasa, dirimu rasa, masing-masing dirahasiakan. Ku tidak tahu bagaimana dirimu, begitupun sebaliknya. Semoga keresahan dan kebingungan pastinya perasaan ini akan segera di jawab oleh Sang Pemberi Rasa, bagaimana nasibku, nasibmu, nasib kita, di masa yang akan datang. Semoga yang terbaik akan terkabul dan diridhai oleh-Nya. Aamiiinn

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images